
Dunia fesyen memang
tidak ada matinya. Mayoritas perputaran uang terletak pada bidang pakaian
dibanding produk sejenis. Terang saja kalau banyak jiwa wirausahawan berminat
untuk membangun bisnis ritel pakaiannya sendiri. Pertanyaanya, kenapa ada
pebisnis ritel pakaian yang sukses dan ada pula yang terpaksa gulung tikar?
Sebelumnya dikatakan
bahwa bisnis fesyen tergolong jenis usaha menggiurkan dengan pasar konsumen
yang luas. Otomatis hal ini mengundang banyak pecinta uang baik berdarah dingin
atau bukan yang turut berpartisipasi. Ketatnya persaingan, dan mental seseorang
benar-benar diuji jika ingin menyandang predikat sukses pemilik usaha retail
pakaian.
Perbedaan utama yang
memisahkan si sukses dengan yang tidak adalah perencanaan. Ibarat berjalan dalam
gelap, hanya mereka yang memiliki senter atau tahu arah kemana akan berjalan
dapat keluar. Karenanya, sangat penting bagi anda untuk memahami bagaimana dan
langkah apa saja yang harus dipikirkan sebelum membuka toko ritel pertama anda.
1. Pastikan pasar pakaian anda
Berjalan telanjang di
jalan raya rasanya bukan budaya era modern. Setiap orang butuh menutupi badan
dengan pakaian yang pantas sesuai dengan karakteristiknya. Coba saja duduk di
tengah kota dan perhatikan orang yang lalu lalang. Dijamin, minimal anda akan
menemukan paling tidak 5 gaya berpakaian yang berbeda-beda.
Ya, fesyen sangatlah
luas, tergantung dari usia, gender, dan selera berpakaian. Tidak bijak rasanya
jika anda asal mengatakan ingin berjualan pakaian tanpa terlebih dahulu memutuskan
pakaian seperti apa dan untuk siapa.
Ambil contoh saja, anda
mungkin ingin berjualan pakaian wanita. Kerucutkan kembali ke umur, kelas, dan
gaya berpakaian. Perempuan remaja yang menggemari olahraga luar ruangan, sangat
cuek dengan penampilan tentu memiliki selera baju berbeda dengan pecinta lolita
yang selalu terinspirasi putri Inggris, Diana.
Kemudian, anda cukup
mempelajari dimana dan seperti apa perilaku konsumen yang anda kejar. Setelah
tahu komunitas fesyen apa yang anda akan incar, akan jauh lebih mudah saat
menentukan strategi pemasaran.
2. Buat kerangka bisnis
Kerangka menurut kamus
besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah garis besar atau rancangan. Maka dari itu,
arti kerangka bisnis adalah membuat rancangan seperti apa bisnis nanti bekerja.
Supaya lebih gampang, bayangkan diri anda sebagai seorang konsumen.
Katakan anda akan
menjual secara offline. Anda harus masuk ke toko sebagai calon konsumen yang
tahu persis baju seperti apa yang anda inginkan. Langkah pertama tentu
berbicara dengan penjaga toko mengenai baju yang diharapkan dan diinginkan.
Bagaimana setelahnya?
Kemana penjaga akan “melempar” pesanan pelanggan. Apakah anda berencana membuat
sendiri atau mengambil dari pemasok pakaian? Tentu akan berbeda langkah
tergantung dari alur yang nanti anda pakai. Teruskan bayangan ini hingga anda
mencapai tahap dimana konsumen menerima barang tersebut, dan bagaimana
mempertahankannya supaya tetap menjadi pelanggan.
3. Pencarian modal bisnis
Bisnis terdengar
sangatlah berat, walau sebetulnya memiliki konsep yang sederhana. Sebetulnya,
bisnis adalah bagaimana membuat sejumlah uang menjadi bertambah. Inilah yang
biasa disebut dengan modal. Terlepas dari cerita sukses bisnis orang di sekitar
anda, hal cukup penting namun diremehkan adalah bagaimana cara menghitung modal pertama.
Tentunya, setelah anda
mengetahui berapa banyak modal yang anda butuhkan, mencari sumber dana tersebut
adalah persoalan lain. Beberapa sumber yang bisa anda ‘keruk uangnya’
diantaranya:
- Investor malaikat
Waktu kecil, ingin
apapun tinggal meminta pada orang tua. Rasanya uang gampang sekali didapat.
Itulah investor malaikat. Disamakan dengan malaikat karena tipe investor satu
ini tidak meminta imbal balik apapun. Bahkan saking baiknya, beberapa investor
malaikat tidak mengharapkan uang dikembalikan. Selama anda senang uang akan
terus mengalir.
Kekurangan investor
malaikat adalah anda akan susah maju. Terutama tipe penyedia dana yang sangat
sayang pada anda, biasanya tidak akan membiarkan anda terlalu lelah dan
semacamnya. Anda juga bisa saja merasa besar kepala dan kurang termotivasi
akibat kurangnya tekanan dari pada investor. Wajar saja, biasanya investor
malaikat adalah orang tua atau kerabat dekat.
- Penyedia Modal pinjaman retail business
Cara yang cukup
disarankan dibanding yang lain memang penyedia pinjaman. Kenapa? Dibanding tipe
sumber modal seperti angel investor atau partner, penyedia dana akan bersikap
professional, logis, dan jelas. Selama anda memilih penyedia pinjaman yang
tepat (bukan ‘lintah darat’ atau semacamnya), harusnya bisnis cukup memusingkan
strategi penjualan dan perputaran uang saja.
- Partner bisnis
Bersatu kita teguh
bercerai kita runtuh memang ungkapan yang paling tepat untuk pendapatan dana tambahan
lewat partner bisnis. Tidak ada yang salah dengan mengajak teman berduit lebih
untuk membangun bisnis bersama. Hanya saja, ketika bisnis mulai berjalan
lancar, partner bisnis bisa saja berubah dari ‘teman setia’ jadi ‘pembunuh
bayaran’. Banyak sekali kasus menunjukkan perpecahan hubungan baik hanya karena
ketamakan atas nama uang.
4.
Eksekusi rencana
Tidak ada gunanya terus
berencana kalau eksekusi saja tidak. Langkah terakhir yang wajib dilakukan oleh
semua pelaku bisnis yang memang niat usaha adalah eksekusi. Laksanakan semua
detil rencana rapih yang telah kamu susun.
Apakah hanya itu saja?
Ada satu lagi kunci kesuksesan dalam berbisnis yakni konsistensi. Tidak ada
bisnis sukses yang bisa dibangun dalam semalam. Anda harus terus melangkah maju,
apapun hambatan dan rintangan yang menghadang anda. Dapat dilihat banyak sekali
bisnis besar yang telah berdiri selama bertahun-tahun karena konsistensi dari
sang pemilik.